Terapi Murai Batu macet bunyi adalah perlakuan khusus yang harus diberikan pada burung kicau yang tiba-tiba pendiam, padahal sebelumnya sangat aktif berkicau. Kebanyakan pemula yang belum berpengalaman memelihara burung akan mudah panik dan menganggap peliharaannya sedang sakit.
Padahal, tidak semua Murai Batu yang macet bunyi sedang dalam keadaan sakit, karena ada beberapa faktor lainnya yang menjadi pemicu kondisi tersebut. Oleh sebab itu, agar bisa memberi penangan yang tepat, sebisa mungkin untuk mengetahui terlebih dahulu faktor penyebabnya untuk selanjutnya diberikan terapi.
Daftar Isi
Teknik Terapi Murai Batu Macet Bunyi
Untuk melakukan terapi pada Murai Batu yang macet bunyi, ada beberapa langkah yang harus dilakukan secara bertahap. Berikut adalah langkah-langkah terapi yang bisa anda lakukan dalam beberapa aspek.
Atasi Sesuai Faktor Penyebabnya
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa anda harus mengetahui penyebab utama murai batu macet bunyi. Secara umum, ada 3 faktor yang sering menjadi penyebabnya, yaitu :
- Sedang Sakit
Jika penyebabnya adalah karena sakit, maka terapi murai batu macet bunyi dengan mengobati terlebih dahulu penyakit yang sedang dialami, dan beri vitamin agar segera pulih. Selain itu, anda juga harus memberikan intensitas air minum yang lebih banyak serta meningkatkan kebersihannya, agar tidak mudah terserang penyakit lain.
- Akan Mengalami Kondisi Mabung
Saat murai batu mabung, kondisi hormon dalam tubuh Murai Batu menjadi tidak stabil sehingga menjadi lemas dan malas. Kondisi ini bisa diketahui dari adanya beberapa bagian bulu halus yang mulai rontok seperti sayap dan ekor. Jika mabung menjadi faktor Murai Batu macet bunyi, maka anda harus segera mempersiapkan perawatan khusus untuk Murai yang mengalami masa ini.
- Stress
Stres sering terjadi pada Murai yang selesai dilombakan karena mentalnya menjadi lemah ketika mendengar kicauan burung lain yang lebih nyaring. Beberapa serangan predator yang sempat mengancam juga sering menyebabkan Murai stres, sehingga anda harus meletakkannya di tempat yang nyaman
Lakukan Terapi Fisik
Pada Murai Batu yang sedang macet bunyi, ada beberapa terapi fisik yang bisa diberikan untuk mempercepat proses pemulihan, di antaranya
- Kurangi Intensitas Memandikan Murai Batu
Memandikan Murai Batu yang sedang macet bunyi terlalu sering justru akan memperburuk keadaannya. Oleh sebab itu intensitas mandi harus dikurangi menjadi 4 kali dalam seminggu, setiap pagi.
- Kurangi Intensitas Menjemur
Sama dengan mandi, proses menjemur yang berlebihan dan terlalu sering akan membuat suhu tubuh murai meningkat dan membuatnya tidak nyaman. Oleh sebab itu, penjemuran bisa dilakukan setelah mandi, yakni 3 sampai 4 kali seminggu, dan segera hentikan penjemuran ketika bulu Murai mulai kering.
Terapi Mental
- Relaksasi Saat Pengembunan di Pagi Hari
Pengembunan yang memberikan sensasi nyaman dan segar akan membuat Murai berada dalam kondisi yang sangat rileks dan mengurangi tingkat stresnya. Kondisi ini secara tidak langsung akan memancing Murai Batu untuk berkicau . Bahkan, hanya dengan pengembunan, energi dalam tubuh burung semakin meningkat sehingga cepat pulih seperti semula.
- Terapi Suara
Ada banyak audio brainwave yang disetel dengan frekuensi tertentu, sehingga memberikan efek tenang bagi burung. Anda bisa memutarkan audio ini menjelang waktu istirahat Murai Batu, untuk memperbaiki mentalnya agar lebih tenang.
- Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi yang tepat sangat penting untuk memperbaiki mental Murai yang sedang tidak baik. Hal ini berpengaruh besar selama anda melakukan terapi Murai Batu macet bunyi. Pilihlah lokasi yang tenang dan jauh dari keramaian, atau berikan kerodong untuk menciptakan suasana tenang dalam sangkar.
Jauhkan dari kicauan burung lain yang ramai dan lebih dominan, karena suara kicauan yang lebih dominan dari burung lain akan membuat Murai stres. Selain itu, ketenangannya tentu akan terganggu, walaupun suara burung lain yang disandingkan tidak nyaring.
Terapi Makanan
- Pemberian Extra Fooding
Untuk terapi murai batu macet bunyi dalam aspek makanan, anda bisa memberikan Murai extra fooding berupa jangkrik dan kroto. Takaran jangkrik yang diberikan sekitar 5 ekor lebih setiap pagi dan sore, sedangkan untuk kroto bisa diberikan satu sendok teh.
- Pemilihan Voer
Sementara untuk pemberian voer, sebisa mungkin untuk mencari merek yang mengandung formula anti stres dan bernutrisi tinggi serta seimbang. Jenis voer ini sangat penting terutama pada burung Murai yang macet bunyi karena stres setelah diikutkan lomba dan teken guncangan sangkar yang jatuh.
- Pemberian Suplemen yang Tepat
Tidak cukup hanya EF dan voer, untuk mempercepat pemulihan, berikan suplemen yang bisa memperbaiki metabolisme tubuh sehingga Murai mudah terangsang untuk berkicau kembali. Hal ini disebabkan karena saat metabolisme tubuh lancar, maka hormon testosteron akan meningkat lebih cepat dan membuat Murai terpancing untuk mengeluarkan suara.
Dari beberapa informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang pemelihara Murai Batu, anda harus lebih peka dan sensitif dalam mengetahui faktor penyebab kondisi macet bunyi yang dialami. Semakin anda peka, maka penanganan terapi Murai Batu macet bunyi bisa dilakukan lebih cepat, sehingga tidak memperburuk keadaannya.