Isian merupakan faktor penting dalam mendukung kualitas bunyi Murai Batu terlebih saat dilombakan, sehingga anda harus mengetahui cara mengeluarkan isian Murai Batu yang tepat. Walaupun banyak yang mengetahui jenis isian yang bagus untuk Murai batu, namun sayangnya tidak semua burung bisa mengeluarkan isiannya saat dilombakan.
Hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikis masing-masing burung, sehingga anda harus memberikan perawatan yang tepat. Selain itu, proses pemasteran dan pelatihan juga wajib dilakukan pada Murai Batu yang anda pelihara khususnya untuk persiapan lomba. Ingin tau seperti apa cara mengeluarkan isian Murai Batu? Ini ulasanya untuk anda.
Daftar Isi
Cara Mengeluarkan Isian Murai Batu Medan dan Kalimantan
Jika anda tergolong pemula yang masih sering mengalami masalah pada Murai Batu yang enggan mengeluarkan isiannya ketika lomba, maka beberapa langkah berikut bisa diterapkan. Mulai dari proses perawatan,pemilihan makanan, hingga pemasteran yang benar.
Lakukan Perawatan yang Tepat
Agar kondisi fisik dan psikis Murai Batu siap menerima isian dan mengeluarkannya kembali, maka ada beberapa langkah perawatan yang harus anda lakukan, di antaranya :
- Rutin melakukan pengembunan sejak jam lima pagi.
- Lakukan penjemuran di kandang umbaran secara rutin sejak pukul 7 pagi.
- Latih Murai Batu agar tidak minum dan makan ketika dijemur.
- Setelah dijemur, angin-anginkan Murai Batu selama 30 menit dalam sangkarnya.
- Untuk menyegarkan badannya, mandikan hingga Murai Batu merasa puas.
- Memberikan kroto setelah mandi, dan letakkan Murai Batu yang sudah di kerodong bersama dengan burung lainnya yang memiliki materi isian bagus.
- Ketika sore hari, buka kerodong dan berikan jangkrik, setelah beberapa lama, tutup kembali kerodongnya, agar Murai Batu beristirahat sampai pagi.
Memperhatikan dan Memberi Makanan Tambahan
Makanan tambahan yang terkenal efektif membuat burung berkicau adalah jangkrik dan kroto, namun makanan ini justru tidak disarankan diberi berlebihan ketika menjelang lomba. Namun, anda bisa memberikan makanan tambahan yang sangat ampuh membuat Murai mengeluarkan semua isiannya, yaitu cicak dan katak.
Tidak seperti jangkrik dan kroto, anak cicak justru boleh diberikan menjelang lomba, karena satu jam setelah itu, Murai batu akan langsung bongkar isian yang dimiliki. Selain cicak, anda juga bisa memberikan katak kecil sebagai makanan yang merangsang Murai Batu untuk mengeluarkan isiannya. Pemberian katak bisa dilakukan dua kali sehari degan takaran 2 ekor kecil setiap makan. Informasi Cara mengeluarkan isian Murai Batu ini saya dapat dari orang yang sering memenagi lomba dikelasnya.
Melatih Mental
Salah satu penyebab Murai Batu tidak mengeluarkan isiannya, bahkan hanya diam ketika dilombakan adalah mentalnya yang kurang baik. Oleh sebab itu anda harus rajin melatih mentalnya sebelum di bawa ke arena lomba, beberapa cara melatih mental Murai Batu adalah:
- Memancing dengan burung kecil, agar Murai Batu memiliki mental berani menyerang, karena merasa dominan.
- Berikan makanan hidup yang bisa di tangkap sendiri seperti cicak dan katak kecil.
- Biasakan melatih Murai Batu berada di tempat yang ramai, dan banyak terdapat burung kicauan lain, sehingga ketika lomba sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.
Gunakan Teknik Pemasteran yang Tepat
Pemasteran merupakan cara mengeluarkan isian Murai Batu saat lomba yang paling efektif. Ada dua teknik pemasteran yang bisa anda lakukan pada Murai Batu, yakni secara langsung dengan menyandingkannya bersama burung asli, dan menggunakan rekaman. Jika menggunakan burung asli, maka letakkan burung bersandingan, namun di kerodong, agar Murai hanya fokus mendengar materi isian saja.
Sementara jika menggunakan audio, anda harus memberikan materinya lebih sering, hingga 3 kali sehari menggunakan volume yang jelas. Jangan menggunakan volume yang terlalu besar, karena bisa menyebabkan Murai stres. Sementara tahapan pemasteran yang tepat meliputi:
- Memberikan masteran dengan suara ringan selama satu Minggu, contohnya adalah suara Lovebird, Kenari, dan Serindit
- Setelah mampu meniru dengan fasih, lanjutkan dengan pemasteran suara kasar, contohnya adalah suara Cucak Jenggot.
- Pastikan untuk menyesuaikan irama lagu dengan frekuensi Murai Batu, untuk menghindari peniruan yang fals.
Selain digunakan untuk memancing murai batu mengeluarkan semua isian, pemasteran sering juga digunakan sebagai terapi murai batu yang macet bunyi.
Lakukan Pengondisian yang Tepat
Banyak pemula yang tidak mengerti cara mengeluarkan isian Murai Batu dan mengondisikan Murai Batu yang tepat ketika menjelang lomba, padahal hal ini sangat penting untuk menjaga kondisi Murai Batu agar mau membongkar semua isiannya ketika lomba dilakukan, berikut adalah pengondisian khusus yang harus dilakukan pada Murai Batu menjelang lomba
- Lakukan pengisolasian Murai Batu 3 hari menjelang lomba, dan jangan biarkan bertemu atau mendengar burung kicau lain, sehingga ketika dilombakan menjadi sangat agresif bertemu lawannya.
- 2 hingga 1 hari menjelang lomba, tingkatkan porsi makanan jangkrik dan kroto, serta terus lakukan pemasteran.
- Saat menjelang lomba, kurangi makanan jangkrik dan kroto yang merupakan favoritnya, agar tidak kekenyangan dan malas berbunyi.
Menjaga Stamina
Terakhir cara mengeluarkan isian Murai Batu dengan menjaga stamina burung. Stamina yang kurang maksimal serta kondisi yang kurang fit juga sering kali menyebabkan Murai Batu enggan mengeluarkan isiannya. Oleh sebab itu, anda harus menjaga stamina dengan cara memberikan multivitamin, atau ramuan khusus yang mampu menjaga stamina Murai Batu.
Beberapa cara mengeluarkan isian Murai Batu di atas saling berkaitan antara yang satu dengan lainnya, sehingga tidak bisa dipisahkan. Agar Murai Batu tampil maksimal dan mengeluarkan seluruh isiannya saat lomba, maka 6 aspek di atas harus diterapkan seluruhnya, karena jika satu aspek tidak diperhatikan, maka akan mempengaruhi aspek lainnya.